JAMBI, Aurduri.com – Otoritas Jasa Keuangan terus berupaya mendorong peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan khususnya Sektor Pasar Modal di Kota Jambi.
Sebagaimana hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan OJK tahun 2022, yang menggambarkan nilai Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan di Kota Jambi masih dibawah nasional, yakni sebesar 46,11% sedangkan Indeks Inkusi Keuangan sebesar 84,43%, sehingga masih perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan dari seluruh pihak, baik dari OJK, Industri Jasa Keuangan, serta Pemerintah Daerah melalui program-program Tim Percepatan
Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
“Sektor pasar modal masih memiliki indeks literasi keuangan terendah dibandingkan dengan sektor jasa keuangan lainnya, sehingga diperlukan upaya yang lebih masif baik dari regulator, stakeholder, Industri Jasa Keuangan serta akademisi dan civitas
akademika untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan khususnya pada sektor Pasar Modal”, kata Kepala OJK Provinsi Jambi Yudha Nugraha Kurata dalam sambutannya pada, Rabu 30 Agustus 2023.
Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI), Sunandar menyatakan, “Pencanangan 1.000 ASN Kota Jambi Investor Saham dan Peluncuran Program SIGINJAI Kota Jambi adalah bukti komitmen BEI dalam meningkatkan literasi serta inklusi pasar modal di kalangan ASN Kota Jambi. Sunandar menambahkan, jumlah investor dalam negeri di pasar modal
Indonesia tumbuh secara signifikan sepanjang tahun 2023. Sampai dengan 23 Agustus 2023, jumlah investor pasar modal adalah 11.538.536 Single Investor Identification (SID) dan jumlah investor saham sebesar 4.935.215 SID. Per Juli 2023, Provinsi Jambi sendiri memiliki 109.067 investor pasar modal dan 47.794 investor saham.
“Sebaiknya Literasi Keuangan dulu baru Inklusi Keuangan agar masyarakat terhindar dari kerugian” ucap Walikota Jambi, Syarif Fasha dalam sambutannya saat membuka acara.
Perlu dilakukan edukasi keuangan khususnya sektor pasar modal kepada ASN di lingkup Pemerintah Kota Jambi agar para ASN di Kota Jambi dapat menyisihkan penghasilannya untuk investasi. Tidak lupa, Fasha menyampaikan terkait waspada terhadap penawaran Investasi Ilegal yang saat ini penawarannya masih marak di masyarakat.
Pemahaman akan pengelolaan keuangan dan investasi yang baik sekaligus benar perlu diberikan agar dapat merencanakan kehidupan yang lebih baik, salah satunya melalui investasi di pasar modal.
OJK bersama Pemerintah Kota Jambi, Bursa Efek Indonesia, dan Perusahaan Sekuritas di Kota Jambi akan melaksanakan program Edukasi dan Literasi Keuangan kepada 1.000 ASN dan program Siginjai Kota Jambi secara marathon sesuai dengan target yang telah ditentukan sebelumnya.
sumber: Humas OJK Jambi
Discussion about this post