JAKARTA, Aurduri.com – Tarsisius Tapo seorang Tokoh Pemerhati Seni dan Budaya, khususnya seni budaya Daerah Sikka, Maumere, memberikan pandangannya perihal perkembangan seni dan budaya di era saat ini. Pria yang akrab disapa Tarsi ini mengungkapkan bahwa kesenian (tradisi) tidak akan ditinggalkan masyarakat termasuk generasi milenial. Meski disadari bahwa anak muda memiliki keunikan dan berbeda-beda di setiap zaman. Mudah berubah, tergantung pada dinamika ruang, waktu, dan situasi tertentu.
“Kita seharusnya mengkonstruksi mereka. Generasi masa depan itu ada di tangan orang yang sudah melakukan. Jika dilepas maka lepaslah,” ujarnya Tarsi, di Jakarta saat dihubungi via telpon oleh media ini, Minggu (7/5/2023).
Tarsi merespon tentang isu budaya (seni tradisi) yang dikhawatirkan meredup.
Seni tradisi tidak lagi menjadi perbincangan menarik, atau bahkan lepas dari perhatian wacana sosial, khususnya persepsi generasi millenial yang jaraknya relatif jauh dari era awal munculnya peradaban budaya Nusantara.
“Kesenian (tradisi) ataupun budaya daerah tidak akan ditinggalkan masyarakat. Ada ikatan nilai, Masyarakat mewarisi budaya itu sebagai alat komunikasi. Bahannya etnik itu, sedikit banyak akan terus berkembang, berkesinambungan, dengan materi yang dapat berubah, namun nilainya (etika) tidak,” lanjut Tarsi dengan optimis.
Tarsi juga berharap para pegiat seni dan budaya didorong untuk memanfaatkan program pendanaan dari pemerintah, seperti Dana Indonesiana dan Fasilitasi Bidang Kebudayaan, untuk kegiatan seni budaya. Hal ini diharapkan membuat upaya pemajuan kebudayaan berkelanjutan.
Jelasnya setiap perkumpulan yang seni dan budaya hendaknya diurus secara legal standing administrasinya, baik itu dicatatkan di akta notaris, kesbangpol daerah, SKT Kemendagri, dan lengkap secara Hukum administrasi, sehingga kedepannya apabila ada bantuan- bantuan dari Pemerintah, perkumpulan tersebut dapat diakomodir oleh Pemerintah.
”Yang saya ketahui untuk di Provinsi Jambi ada perkumpulan Bintang Timur Indonesia, yang mana anggotanya merupakan masyarakat Jambi tetapi berasal dari Indonesia Timur , itu secara administrasinya sangat lengkap, mulai akta Notarisnya, Kemenkumham, Surat Keterangan Terdaftar dari Kementerian Dalam Negeri RI, Kesbangpol dan NPWP nya pun ada, saya pernah cek, pengurusnya pun sering diskusi bersama saya di Jakarta” tutup Tarsi. [Hen]
Discussion about this post