TANJABBAR, Aurduri.com – Bappeda Tanjab Barat mengadakan kegiatan bedah buku ‘Sejarah Tungkal’ karya Ebit Mardona guna mengimplementasikan program Bupati/Wabup dalam melestarikan budaya dan sejarah Kabupaten Tanjungjabung Barat bertempat di Aula Lantai
3 Bappeda, Selasa (30/05/2023).
Bedah Buku ini dilaksanakan untuk mengungkap kembali isi buku yang ditulis serta memberikan saran dan masukan demi melengkapi data-data yang diperlukan oleh penulis.
Kepala Bappeda Tanjab Barat, Dr. Katamso, SA, SE., ME saat membuka kegiatan memaparkan bahwa kegiatan bedah buku ini adalah diskusi sekaligus mempublikasikan karya penulis, sehingga terjadi transfer keilmuan, wawasan dan pengetahuan bagi pembaca. Selain itu bedah buku ini juga bertujuan mendapatkan masukan yang konstruktif demi penyempurnaan buku sehingga lebih mudah dipahami oleh pembaca generasi penerus.
“Diharapkan buku ini menjadi salah satu referensi bagi generasi muda kedepan untuk mengetahui sejarah dan perjuangan masyarakat Tungkal sejak zaman dulu dalam mengisi pembangunan” ujar Katamso.
“Semoga penulis yang merupakan putra Tanjabbar mendapat lebih banyak masukan dan referensi dari tokoh tokoh adat dan sejarawan Tanjab Barat. Dan kedepan akan memotivasi generasi muda untuk mencintai budaya dan sejarah Tanjabbar,” harapnya.
Sementara penulis buku sejarah Tanjab Barat, Ebid Mardona mengatakan buku ditulis dari berbagai sumber sejarah yang terjadi dari tahun 1300 hingga 1965 di kabupaten tanjab barat, baik keadaan alam, masa kerajaan hinggga masuknya masa penjajahan belanda.
Beberapa tokoh adat dan budaya terkemuka di Tanjab Barat sangat mensuport buka sejarah yang ditulis Ebiet Mardona. Dengan adanya buku ini kita dapat mengetahui sejarah tungkal, meskipun diakuinya masih terdapat beberapa aspek yang masih harus diperbaiki, dengan memberikan kritik dan saran dalam penyempurnaan buku sejarah ini seperti asal suku, letak kerajaan dan keadaan alam tak hanya dikuala tungkal akan tetapi secara umum yaitu kabupaten Tanjab Barat. [Latif]
Discussion about this post