Oleh: Almira Yasmine
Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita menjumpai banyaknya sampah daun yang berserakan disepanjang jalanan, taman maupun pekarangan disekitar kita. Begitu juga kita seringkali menghasilkan sampah rumah tangga seperti sisa-sisa sayuran setelah proses memasak. Itu semua akan memberikan manfaat bagi kita jika kita mau mengolahnya menjadi kompos.
Kompos merupakan sampah organik yang mengalami proses pelapukan dan
dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman maupun sebagai biang untuk proses pengomposan.
Di alam terbuka pengomposan bisa terjadi secara alami meskipun memakan waktu yang relatif lebih lama.
Banyak bahan organik yang bisa kita gunakan sebagai kompos seperti kotoran hewan, daun-daunan, sisa sayur dan buah, jerami, serbuk kayu serta sampah rumah tangga lainnya.
Kompos memiliki beberapa manfaat yaitu menyuburkan tanah, memberi makanan bagi tumbuhan, meningkatkan kualitas hasil panen, mengurangi timbunan sampah, mengurangi polusi udara karena pembakaran sampah dan pembusukan sampah, bernilai ekonomis yang lebih tinggi dari bahan dasar pembentuknya.
Adapun untuk pembuatan Kompos diperlukan beberapa alat dan bahan, yaitu tong komposer, ember/galon bekas wadah cat, jala bergagang,ayakan pasir, kayu pengaduk, sampah organik, kompos sebagai biang, air untuk melarutkan EM4, larutan EM4.
Sampah organik yang dapat kita gunakan bisa berasal dari sampah rumah tangga seperti sisa-sisa sayuran mentah maupun sampah daun- daun an yang berguguran. EM4 (Effective Microorganisms 4) merupakan bahan yang membantu mempercepat proses penguraian bahan-bahan organik . Larutan EM4 dapat kita beli di toko pertanian terdekat.
Setelah semua bahan dan lat kita siapkan, kita bisa memulai membuat kompos dengan langkah sebagai berikut, langkah pertama kita siapkan tong komposer berjendela bawah sebagai wadah. Jendela bawah ini berfungsi untuk memanen kompos yang telah jadi. Sebagai dasar isian tong, kita masukkan kompos yang telah jadi sebagai biang.
Kompos bisa kita dapatkan di kios penjual bunga dengan harga sekitar lima ribu sampai tujuh ribuan per bungkusnya. Sebagai lapisan berikutnya masukkan sampah organik yang telah dibasahi larutan EM4 ke dalam tong komposer. Sampah organik ini bisa kita campurkan antara sampah sisa sayuran mentah, kulit buah-buahan maupun daun – daun kering.
Timbun dengan kompos jadi dan begitu seterusnya dengan tetap menyisakan ruang kosong untuk udara. Tutuplah tong dengan baik dan pastikan penempatan tong komposer ini berada di tempat yang teduh dan terhindar dari sinar matahari secara langsung. Jangan lupa untuk selalu mengecek kelembabannya setiap hari dengan pemberian larutan EM4 yang telah dicampur dengan air. Setelah sekitar 3-4 bulan, kompos sudah siap untuk dipanen.
Saat pemanenan keluarkan semua isi tong komposer dan angin anginkan dan jemur lah dibawah sinar matahari. Ayak lah kompos dengan alat pengayak pasir, agar kompos kita tidak tercampur oleh sampah yang belum terurai.
Hasil ayakan ini siap kita gunakan sebagai pupuk bagi tanaman kita. Selain dapat kita gunakan sendiri, kompos ini juga kita gunakan sebagai tambahan penghasilan dengan cara menjualnya. Sebelum kita menjualnya, maka kompos yang telah diayak kita kemas terlebih dahulu agar rapi dan menarik. Kita dapat mengemasnya dengan kemasan plastik yang telah kita sablon atau cukup plastik polos.
Dari kegiatan ini, selain kita dapat meminimalisir sampah yang ada dilingkungan kita, dengan pemberian kompos ini kita pun mendapatkan keuntungan tanaman semakin subur dan tentu saja akan menambah pendapatan kita apabila kita menjualnya.
Tertarik untuk mencobanya? Mari mulai dari sekarang.
Penulis adalah Mahasiswi Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Sunan Ampel Surabaya
Discussion about this post