Oleh: Senja Sari
Hari Raya Kurban, juga dikenal sebagai Idul Adha dalam agama Islam, memiliki makna yang penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Hari Raya Kurban dirayakan sebagai peringatan terhadap ketaatan dan pengorbanan Nabi Ibrahim (Abraham) kepada Allah.
Makna utama dari Hari Raya Kurban adalah mengenang kisah Nabi Ibrahim yang siap untuk mengorbankan putranya, Ismail, sebagai tanda ketaatan dan pengabdian kepada Allah. Namun, sebelum Nabi Ibrahim mampu mengorbankan Ismail, Allah menggantinya dengan seekor domba sebagai pengganti.
Dalam perayaan Hari Raya Kurban, umat Muslim menyembelih hewan ternak, seperti domba, sapi, atau kambing, sebagai tanda pengorbanan dan ketaatan kepada Allah. Hewan-hewan ini kemudian dibagi-bagikan kepada keluarga, tetangga, dan orang-orang yang membutuhkan, termasuk yang kurang mampu, sebagai tindakan kepedulian sosial dan solidaritas umat Muslim.
Dengan berkurban, umat Muslim juga diajak untuk mengingat nilai-nilai seperti kesederhanaan, kerendahan hati, dan berbagi dengan sesama. Hari Raya Kurban mengajarkan pentingnya memperhatikan kebutuhan orang lain dan memberikan kontribusi kepada mereka yang kurang beruntung.
Selain itu, perayaan ini juga mengajarkan umat Muslim untuk mengutamakan ketaatan kepada Allah, mengikuti contoh Nabi Ibrahim dalam pengabdian dan taat kepada-Nya. Hari Raya Kurban merupakan waktu yang penuh dengan doa, ibadah, dan refleksi spiritual.
Makna Hari Raya Kurban yang mendasar adalah untuk memperkuat hubungan antara umat Muslim dengan Allah, memperhatikan sesama manusia, dan menghidupkan semangat pengorbanan, ketaatan, dan kasih sayang.
Penulis adalah Kasi Kesra Pemerintah Desa Danau Lamo
Discussion about this post