Oleh: Arwin Saputra
Dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tanjung Jabung Timur telah mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada Kamis (29/08/2024), dua paslon tersebut ialah Dillah-Muslimin (Diminta) dan Laza-Aris (Laris).
Pendaftaran yang dimulai dengan antusiasme tinggi ini menandai awal kompetisi politik yang sengit di Kabupaten yang berjuluk ‘Sepucuk Nipah Serumpun Nibung’ itu.
Diminta mengusung tagline atau jargon ‘Merata’ (Membangun Bersama Rakyat, Sejahtera, Bahagia), sedangkan Laris mengusung tagline Tanjung Jabung Timur Bangkit (Mewujudkan Masyarakat Maju dan Sejahtera).
Diminta diusung oleh koalisi partai yang cukup besar, yakni Golkar, PDIP, Gerindra, NasDem, PKS, PSI, PPP, dan partai Gelora. Sedangkan Laris diusung oleh koalisi partai yang menjadi partai pemenang di legislatif Tanjab Timur, yakni PAN, kemudian menyusul Demokrat, dan PKB.
Meskipun PAN sebagai partai pemenang pada Pileg Tanjab Timur dengan prolehan 15 kursi dari 30 kursi yang diperebutkan, belum tentu semuanya ikut membantu memenangkan pasangan Laris.
Disatu sisi, Dillah merupakan kader PAN yang pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Jambi, dan Ayahnya, Abdullah Hich juga merupakan politisi senior PAN, merupakan Bupati Tanjung Jabung Timur pertama yang memimpin selama 2 periode.
Tak hanya itu, pasangan Dillah-Muslimin juga didukung langsung oleh Bupati Tanjab Timur Romi Hariyanto. Ini membuktikan Dillah-Muslimin sangat siap berlaga di pilbup Tanjab Timur, ditambah dengan mesin politik dan mayoritas partai yang mendukungnya, Dillah-Muslimin mampu menggerus suara dari pemilih laki-laki maupun perempuan.
Alasan kuat lainnya kenapa penulis menilai paslon Dillah-Muslimin lebih diunggulkan. Pertama, Dillah-Muslimin merupakan cabup dan cawabup yang paham dengan kondisi Tanjab Timur, baik dari bidang infrastruktur, ekonomi, kesehatan, maupun pendidikan. Pasalnya, selama ini mereka sering turun bertemu langsung dengan masyarakat.
Dillah juga pernah dilegislatif, bahkan pernah maju sebagai calon Bupati berpasangan dengan Gatot, namun kalah dari paslon Romi-Roby. Meski kalah, Dillah legowo, Dillah mengakui kekalahannya lewat surat terbuka di media sosial, hal itu dilakukannya untuk mencegah kemungkinan konflik dan permusuhan antar kelompok. Sedangkan Muslimin, merupakan pengamat politik yang wajahnya sering menghiasi televisi. Muslimin dikenal sebagai tokoh pemuda yang memiliki relasi dan jaringan yang luas hingga tingkat nasional.
Kedua, Secara keterwakilan, pasangan Dillah-Muslimin datang dari dua etnis mayoritas, representasi gender, secara kekuatan massa, memiliki masa riil dan terdistribusi merata hampir semua lokus voter, seperti dikutip dari Bicarajambi, Kamis (29/08/2024).
Ketiga, Dillah-Muslimin adalah paslon yang mau turun langsung ke Desa-desa baik yang mudah dijangkau atau pun ke Desa terpencil. Paslon ini pernah melakukan touring dari Kecamatan Nipah Panjang ke Kecamatan Sadu. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi daerah Tanjab Timur, sekaligus menyerap aspirasi masyarakat di sana.
Itulah alasan kenapa ‘Diminta’ lebih diunggulkan dari pada ‘Laris’ selain dekat dengan masyarakat, mereka juga paham dengan kondisi Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Discussion about this post