Aurduri.com – Beredar video viral mempertontonkan anak perempuan meninggal dunia setelah digigit anjing di Buleleng, Bali, Sabtu (10/6/2023) lalu.
Anak perempuan itu pun dikabarkan meninggal dunia setelah diduga terkena rabies yang ditularkan dari anjing yang menggigitnya.
Pertolongan pertama saat digigit hewan rabies mendadak ramai diperbincangkan setelah kejadian tersebut.
Tak ingin kejadian tersebut terulang kembali, pertolongan pertama digigit hewan rabies pun banyak dipertanyakan. Kementerian Kesehatan telah membuat panduannya sebagai berikut.
- Â Langkah pertama harus dilakukan setelah digigit hewan rabies adalah mencuci bersih luka gigitan dengan sabun sekitar 15 menit. Pencucian tersebut merupakan langkah pertama yang sangat penting dan harus cepat dilakukan setelah terjadi pajanan (jilatan, cakaran maupun gigitan) oleh HPR untuk kemudian membunuh virus rabies yang ada di sekitar luka gigitan.
- Selanjutnya, penting bagi Anda untuk memperhatikan luka bekas gigitan hewan rabies. Apabila ternyata luka tersebut belum mengeluarkan darah, maka Anda harus sedikit menekan lukanya hingga darah keluar. Hati-hati, Anda perlu melakukannya dengan sangat perlahan. Keluarnya darah ini dapat mencegah masuknya bakteri dan kuman ke dalam area luka yang justru memungkinkan terjadinya infeksi yang lebih parah.
- Setelah darah berhasil keluar, maka Anda dapat memberikan antiseptik untuk membunuh virus rabies yang masih tersisa di area luka gigitan. Antiseptik yang bisa diberikan di antaranya yaitu povidon iodine, alkohol 70 persen, atau zat antiseptik lainnya.
- Selanjutnya, segera datang ke tenaga medis untuk meminta pertolongan lebih lanjut. Biasanya perawat atau dokter akan memberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan juga Serum Anti Rabies (SAR). Adapun tujuan pemberian VAR dan SAR ini untuk membangkitkan sistem imunitas di dalam tubuh terhadap virus rabies dan diharapkan antibodi yang terbentuk dapat menetralisasi virus rabies. VAR dapat diberikan di hari ke-0 sebanyak 2 dosis (di lengan kanan dan juga kiri), hari ketujuh sebanyak satu dosis (di lengan kanan atau kiri) serta hari ke-21 sebanyak 1 dosis (di lengan kanan atau kiri).
Sementara, vaksin SAR dapat diberikan bersamaan dengan pemberian VAR di hari ke-0 secara infiltrasi di sekitar luka dengan dosis sebanyak mungkin, lalu sisanya bisa disuntikkan.
Untuk diketahui, rabies merupakan salah satu penyakit yang mengerikan lantaran jika terjadi gejala klinis terhadap manusia atau hewan lain kemungkinan akan berujung pada kematian. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, sampai tanggal 2 Juni 2023 sudah ada 11 kasus kematian akibat virus rabies. Presentasenya yaitu 95 persen kasus rabies tersebut disebabkan karena gigitan anjing. Selain anjing, beberapa hewan yang dapat membawa virus rabies adalah kucing dan kera.
sumber: suara.com
Discussion about this post