TANJUNGPINANG, Aurduri.com – Kegiatan Himpunan Wartawan Daerah (HiWaDa) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), yang diberi nama “Rembuk Wartawan Kepri Dalam Dialog Publik Jurnalistik Tahun 2023” di hotel Pelangi Tanjungpinang (19/06/2023), usai sudah.
Acara tersebut terbilang sukses. Meskipun hanya puluhan orang pekerja Pers yang hadir, tapi suasananya tampak serius. Apalagi yang disoroti justru tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) yang terjadi di lingkungan pemerintahan yang ada di Provinsi Kepri ini. Sesuai rencana, acara tersebut akan dihadiri H. Ansar Ahmad SE, MM, Gubernur Provinsi Kepri.
Namun lantaran padatnya jadwal kerja, membuat orang nomor satu di Provinsi Kepri ini tak bisa menghadirinya. Tapi, pemerintah Provinsi Kepri tetap mengirim Trio Handana, Kabid Informasi di dinas Kominfo Kepri sebagai utusan.
Acara yang dimotori organisasi HiWADa Kepri ini, dipimpin Erfan Indriayawan, Sp, Ketua Umum HiWaDa Kepri.
“Kami sangat berterimakasih kepada rekan-rekan maupun kepada utusan dari Kominfo Kepri yang telah bersedia menghadiri acara ini. Kami dari HiWaDa Kepri mengajak rekan-rekan wartawan untuk membahas tentang keterbukaan informasi di semua pemerintahan di Provinsi Kepri ini, “kata Erfan.
“Memang ketebukaan informasi di daerah ini cenderung tak difungsikan. Padahal, informasi sangat diperlukan di tengah-tengah masyarakat. Jika suasana seperti ini masih berkelanjutan, ada baiknya dilaporkan saja ke Komisi Informasi (KI). Agar para pejabat yang tak peduli dengan Keterbukaan Informasi Publik (KIP), bisa memahaminya. Karena, bagi siapa saja yang mengabaikan undang-undang nomor 8 tahun 2014 tentang KIP, bisa berujung ke hukum Pidana,” lanjutnya tegas.
Usai Erfan menyampaikan uraiannya, dilanjut dengan salah seorang rekan wartawan lainnya bernama Anton. Mengingat bobroknya kondisi Keterbukaan Informasi Publik di lingkungan pemerintah daerah ini, mengundang sejuta tanya di benaknya.
“Terus terang saya sangat mengapresiasi acara ini. Dan jujur saya sampaikan, baru tadi pagi saya tau ada acara ini. Jadi, saya rasa acara seperti ini memang sangat diperlukan. Terlebih buat acara hari ini yang dihadiri pejabat dari Diskominfo Kepri, “ujarnya.
“Menanggapi apa yang disampaikan Erfan dengan lugas, gamblang dan blak-blakan, saya menilai, sama dengan apa yang pernah dialami oleh salah seorang rekan kita beberapa waktu lalu. Rekan kita itu justru menang melawan Pemerintah Kota Tanjungpinang terkait Keterbukaan Informasi Publik. Jadi saya menilai, jika semakin banyak sorotan ataupun tuduhan, terkait Keterbukaan informasi, tentu saja memperbesar peluang untuk menggiring persoalan ini ke Komisi Informasi,” lanjut Anton.
Masih menurut Anton. Soalnya, masih ada pejabat yang enggan merespon konfirmasi yang disampaikan oleh rekan-rekan media. Bukan hanya itu. Saya juga pernah ditanya oleh pejabat Inspektorat Kepri, terkait besaran anggaran kerjasama Diskominfo Kepri dengan sejumlah media. Herannya, mengapa pejabat tersebut menanyakan hal itu kepada saya. Padahal, mereka bisa langsung menanyakannya ke Diskominfo. “beber Anton dari media jurnalterkini.id dengan lantang.
“Pertama-tama saya mengucapkan terimakasih, karena diberi kesempatan untuk menanggapi apa yang disampaikan terkait kerjasama di Dinas Kominfo. Sebenarnya, saya kaget mendengar pertanyaan-pertanyaan seperti ini. Karena, saya datang diamanahkan oleh pak Kadis, “ujar Tio.
“Saya sudah mendengar apa yang disampaikan bang Anton, begitu juga dengan apa yang disampaikan bang Erfan. Nantinya, akan saya sampaikan kepada pak Kadis. Dan kami akui, bahwa masukan-masukan seperti ini memang sangat kami butuhkan. Dan apa yang disampaikan tadi, merupakan suatu pembelajaran. Dan juga saya punya keyakinan, bahwa tidak ada permasalahan yang tidak bisa diselesaikan, “tambahnya.
“Yang penting, kita lakukan komunikasi. Dan ke depannya, kami akan memberi informasi-informasi. Tentunya yang bisa saling membantu diantara kita. Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan. Dan apa yang disampaikan tadi, merupakan PR (pekerjaan rumah-red) bagi kami. Terkait sejumlah pertanyaan yang disampaikan Inspektorat itu kepada media, merupakan pertanyaan yang pertama dan yang terakhir, “beber Trio di hadapan sejumlah wartawan yang hadir.
Sementara di luar acara, seorang pekerja Pers lainnya yang tampak sedang beristirahat mengatakan, “acara seperti perlu ditindaklanjuti bang. Artinya, pemerintah daerah harus rutin membuat program seperti ini. Apakah itu sebulan sekali, atau dua bulan sekali. Karena, hal seperti ini bisa menciptakan silaturahmi antara pemerintah dengan perusahaan Pers, “ujarnya di luar acara dengan senyum sumringahnya. [red]
Discussion about this post