Aurduri.com – Kasus dugaan penganiayaan terhadap AW, seorang mahasiswa Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (Porkes) Universitas Jambi yang dilakukan oknum dosen berinisial D, naik ketahap penyidikan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira, Rabu (21/10/2022).
Andri mengatakan, saat ini Ditreskrimum Polda Jambi sudah memeriksa sebanyak tiga orang saksi dan mengambil hasil visum.
“Kasus ini sudah naik tahap penyidikan dan kita sudah memeriksa tiga orang saksi,” katanya.
Diungkapkan Andri, bahwa hasil visum menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan.
“Hasil visum juga sudah kita terima, dan hasilnya ada indikasi kekerasan,” tambahnya.
Untuk terduga pelaku, kata Andri, tim penyidik akan melakukan pemanggilan dalam minggu ini.
“Pelaku akan kita lakukan pemanggilan dalam minggu ini,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswa Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (Porkes) Universitas Jambi menjadi korban kekerasan di ranah pendidikan.
Kejadian ini menimpa seorang mahasiswa bernama AW yang merupakan seorang penyandang disabilitas. Pada Jumat (16/12), korban membuat laporan ke Mapolda Jambi terkait hal tersebut.
AW menjelaskan asal mula kejadian ini, yakni bahwa dirinya akan menjalani ujian dengan dosen Pembimbing Akademik (PA) berinisial D. Saat itu korban menghubungi D untuk meminta izin.
“Hari ini (Jumat, red) ujian sama dia. Tapi sampai sore tidak ada kabar sama sekali, karena besok saya sudah harus sampai di Palembang untuk ikut kejuaraan pencak silat makanya saya minta izin, untuk bertanya apakah bisa berangkat,” jelasnya, Sabtu (17/12).
Saat meminta izin via WhatsApp, D malah memarahi korban, saat itu korban diminta untuk datang ke ruangan kerjanya.
“Saat tiba di tangga langsung di tarik, lalu dipukul sebanyak tujuh kali,” ungkap AW.
Tak hanya itu, diungkapkan AW bahwa di dalam ruangan dosen dia juga dicekik dan didorong hingga membentur meja ruangan tersebut.
“Saya juga di tanya ibu saya kerja apa, dan mengancam pasal perkuliahan. Dia juga memaki saya buntung (cacat, red),” tuturnya.
Terpisah, Mochammad Farisi selaku Kepala Humas dan Koordinator Humas Universitas Jambi saat dikonfirmasi Media ini mengatakan, Rektor menyayangkan kejadian ini dan akan memangil seluruh pimpinan Dekan, Jurusan dan Prodi untuk mencari tahu kebenarannya.
“Kalau misalnya nanti terbukti kejadian seperti itu dan Oknum dosen terbukti bersalah nanti akan kita berikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku, yang bersangkutan sebagai dosen, pendidik sekaligus Aparatur Sipil Negara,” ujarnya.
Pihak Universitas Jambi juga berharap masalah ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
“Diupayakan diselesaikan dengan cara kekeluargaan karena penyelesaian secara kekeluargaan lebih Arif sehingga bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua,” tutup Farisi. [Reza]
Discussion about this post