JAMBI, Aurduri.com – Saksi kasus suap ketok palu pengesahan RAPBD Provinsi Jambi, Muhammad Imanuddin alias Iim, tewas gantung diri dalam di ruang tamu rumahnya di Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi pada Senin, (12/6/2023) kemarin.
Muhammad Imaduddin alias Iim merupakan salah satu kunci dalam kasus suap ketok palu RAPBD, sebab dalam persidangan Iim juga salah seorang yang mengantarkan uang ketok palu yang melibatkan mantan Gubernur Jambi, Zumi Zola.
IIm beberapa kali dihadirkan ke persidangan sebagai saksi kasus ketok palu pengesahaan RAPBD Provinsi Jambi 2017-2018.
Kapolsek Kotabaru, Kompol Pamenan saat dikonfirmasi pada Selasa, (13/6/2023) sore, membenarkan kejadian gantung diri tersebut.
Hal ini terungkap dari pengakuan salah satu saksi yang bekerja sebagai sopir Iim.
“Benar gantung diri, pengakuan dari salah satu saksi,” katanya.
Dikatakan Pamenan, warga setempat sebelumnya sempat menutupi penyebab sebenarnya korban meninggal dunia kepada pihak kepolisian.
Namun, terdapat salah satu saksi yang mengaku melihat korban meninggal dunia karena gantung diri.
“Korban meninggal dunia karena gantung diri, sekira pukul 10.30 WIB pagi,” ujarnya.
Disampaikan Pamenan, salah satu saksi bernama Sendi mengatakan bahwa saat itu saksi bersama dengan korban meminta kunci rumah orang tua Iim.
Selanjutnya korban meminta saksi Sendi untuk menjemput orang tua korban yang saat itu berada di rumah keluarga lain di Perumahan Arsenal, Kebun Handil, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.
Sekira pukul 12.30 Wib saksi Sendi bersama ibu korban kembali ke TKP dan didapati rumah dalam keadaan terkunci dari dalam dan saksi berusaha menggedor pintu tapi tidak ada jawaban.
Selanjutnya, saksi Sendi menghubungi keluarga korban untuk meminta kunci cadangan dikarenakan ibu korban sudah menunggu lama hendak masuk ke rumah untuk makan siang.
Sekira pukul 12.45 WIB saksi lainnya bernama Fikri Adila datang dan membuka pintu rumah dengan kunci cadangan dan terlihat korban sudah tergantung diruang tamu dengan seutas tali bekas ayunan bayi, selanjutnya saksi tersebut diatas berkumpul menurunkan korban.
Menurut keterangan saksi, kata Kapolsek Kotabaru, saat itu denyut nadi korban sudah tidak ada, keluar busa dari mulut dan cairan dari alat kelamin.
Selanjutnya korban dibawa ke Rumah sakit Umum Kambang untuk pertolongan medis namun saat diperiksa oleh Dokter IGD (Instalasi Gawat Darurat) korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Selanjutnya, Iim dibawa pulang ke rumah orang tua korban dan sekira pukul 17.30 WIB dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Putri Ayu Telanai pura.
Atas peristiwa ini keluarga telah mengikhlaskan atas kematian Muhammad Imaduddin dan sudah dimakamkan di TPU Putri Ayu, dan menolak proses VER (Visum Et Repertum) maupun autopsi. [Reza]
Discussion about this post