Oleh: Kaharudin
Pengawasan partisipatif dapat menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan jumlah pemilih yang hadir ke TPS pada pemilu serentak 2024. Dengan pengawasan partisipatif, masyarakat dapat berperan aktif dalam memastikan jalannya pemilu yang demokratis dan adil.
Salah satu cara pengawasan partisipatif yang dapat dilakukan adalah dengan membentuk kelompok pemantau pemilu. Kelompok ini dapat terdiri dari masyarakat, LSM, Ormas, OKP, atau mahasiswa yang memiliki keinginan untuk memastikan pemilu yang bersih dan adil. Mereka dapat memantau pelaksanaan pemilu dari awal hingga akhir, mulai dari proses registrasi pemilih hingga penghitungan suara di TPS.
Selain itu, pengawasan partisipatif juga dapat dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi seperti aplikasi pemantau pemilu yang dapat membantu masyarakat dalam memantau proses pemilu. Aplikasi ini dapat memberikan informasi tentang TPS yang ramai atau sepi, serta informasi tentang pelanggaran pemilu yang terjadi di wilayah tersebut.
Namun, untuk mengoptimalkan pengawasan partisipatif, diperlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, partai politik, dan lembaga terkait. Pemerintah harus memberikan dukungan dan fasilitas yang cukup bagi kelompok pemantau pemilu, seperti akses ke data dan informasi, serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Partai politik juga harus mendukung pengawasan partisipatif, dan tidak melakukan pelanggaran pemilu yang merugikan pemilih.
Partisifatif Meningkatkan jumlah pemilih datang ke TPS
Pengawasan partisipatif juga dapat membantu meningkatkan jumlah pemilih yang datang ke TPS pada pemilihan umum. Dengan pengawasan partisipatif, masyarakat dapat merasa lebih percaya dan yakin dalam menjalankan hak suara mereka, karena mereka merasa terlibat secara aktif dalam memastikan bahwa pemilihan umum berjalan dengan baik dan adil.
Selain itu, pengawasan partisipatif juga dapat membantu mengurangi pelanggaran pemilihan umum, seperti politik uang atau intimidasi pemilih. Hal ini dapat membuat masyarakat merasa lebih aman dan nyaman dalam melakukan pemungutan suara di TPS.
Dalam beberapa kasus, kelompok pemantau pemilu juga dapat memberikan informasi tentang TPS yang kurang ramai dan mempromosikan pentingnya partisipasi dalam pemilihan umum melalui kampanye sosial atau informasi yang disebarkan melalui media sosial, televisi, radio, atau surat kabar. Hal ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam pemilihan umum, dan dapat mendorong lebih banyak orang untuk datang ke TPS dan menggunakan hak suara mereka.
Namun, penting untuk diingat bahwa pengawasan partisipatif bukan satu-satunya cara untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam pemilihan umum. Pendidikan pemilih yang lebih baik, meningkatkan akses pemilih untuk datang ke TPS, dan penggunaan teknologi dalam pemilihan umum juga dapat membantu meningkatkan partisipasi pemilih. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya yang terintegrasi dan komprehensif untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam pemilihan umum.
Alasan tidak datang ke TPS
Dari hasil pengamatan dan hasil wawanara berapa masyarakat dapat di ketehui ada beberapa alasan mengapa masyarakat enggan untuk datang ke TPS pada hari pemilihan umum. Ketidakpercayaan terhadap sistem pemilihan umum, ketidakpuasan terhadap calon atau partai politik, ketidakmampuan untuk mengakses TPS, ketidaknyamanan atau keamanan, dan kurangnya kesadaran tentang pentingnya partisipasi dalam pemilihan umum adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi partisipasi pemilih. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan partisipasi pemilih dengan cara memberikan informasi yang jelas dan transparan tentang sistem pemilihan umum, meningkatkan kualitas calon atau partai politik, meningkatkan aksesibilitas TPS, meningkatkan rasa nyaman dan keamanan dalam pemilu, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam pemilihan umum. Dengan cara ini, diharapkan partisipasi pemilih dalam pemilihan umum dapat ditingkatkan.
Apa yang harus dilakukan Bawaslu untuk meningkatkan partisifasi pemilih
Untuk meningkat partisipasi pemilih terhadap pemilu Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum) dapat melakukan beberapa hal untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum. Di antaranya: Memberikan informasi yang transparan dan akurat tentang proses pemilihan umum kepada masyarakat agar mereka lebih percaya dan memiliki pemahaman yang baik tentang pentingnya partisipasi dalam pemilihan umum. Memastikan bahwa proses pemilihan umum berjalan dengan adil dan transparan, serta mengambil tindakan tegas terhadap pelanggaran yang terjadi untuk memastikan kepercayaan masyarakat terhadap proses tersebut. Mendorong partisipasi aktif dari masyarakat dalam pemantauan pemilihan umum dengan membuka akses dan memudahkan kelompok pemantau pemilu untuk melakukan pengawasan. Meningkatkan kerja sama dengan pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah dan partai politik, untuk memastikan pelaksanaan pemilihan umum yang transparan, adil, dan bebas dari intimidasi.
Penulis adalah Dosen Manajemen Pendidikan Islam Instutut agama Islam Muhammad Azim Jambi
Discussion about this post