Oleh: Prof Dr Sukendro, MKes, AIFO
Pada tanggal 24 Juli 1962 sebuah sejarah mencatat berdirinya sebuah stadion megah dibangun pada saat rakyat Indonesia membutuhkan perubahan ekonomi untuk menjadi Negara yang akan berkembang dan membutuhkan anggaran yang cukup banyak. Oleh sebab itu Bung Karno saat membangun stadion senayan banyak protes dan tekanan dari berbagai pihak, namun seorang proklamator tidak bergeming untuk tetap melanjutkan apa yang dia inginkan, ini dia buktikan dengan ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games IV Tahun 1962, setelah Asian Games III tahun 1958 di Tokyo, sang proklamotor ingin menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia ada, dan siap untuk menjadi tuan rumah yang hebat, makanya PON I yang dilaksanakan di Surakarta tahun 1948 mengangkat tema mempersatukan bangsa Indonesia, dan menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia ada walaupun terpisahkan oleh pulau tapi tetap satu. Begitu dahsyatnya olahraga dapat mempersatukan bangsa bangsa di dunia.
Fakta Sejarah tersebut menjadi salah satu pertimbangan Pemprov Jambi di bawah kepemimpinan Gubernur Dr. H. Al Haris. SH. S. Sos, membangun stadion yang terletak di Pijoan Muaro Jambi. Begitu juga bagaimana seorang gubernur SUMSEL Alex Nurdin dengan beraninya membangun Jakabaring yang tadinya lahan tidur hanya rawa yang tidak digunakan, sekarang sangat dahsyat hampir seluruh dunia sudah berkunjung ke Jakabaring untuk mengikuti Sea Games, Asian Games, Olympic Solidarity.
Masyarakat Jambi kini patut berbangga dan bersyukur karena setelah penantian panjang selama 67 tahun, Provinsi Jambi akhirnya memiliki stadion yang bertaraf nasional bahkan internasional. Pembangunan Stadion Swarna Bumi ini merupakan langkah besar yang diambil oleh Gubernur Jambi, Al-Haris, untuk memajukan dunia olahraga di Jambi.
Dengan adanya stadion representatif ini, Jambi kini memiliki peluang untuk menjadi tuan rumah berbagai event olahraga berskala nasional, seperti Pekan Olahraga Nasional (PON), Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS), dan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS). Selain itu, keberadaan stadion ini juga membuka kesempatan bagi Jambi untuk memiliki klub sepak bola yang besar dan berprestasi, serta menyelenggarakan Liga 1 sepak bola Indonesia.
Stadion Swarna Bumi tidak hanya berfungsi sebagai pusat olahraga, tetapi juga diharapkan menjadi simbol kebangkitan generasi muda Jambi. Dengan adanya fasilitas olahraga yang memadai, masyarakat, terutama pemuda-pemudi, diharapkan lebih aktif dalam kegiatan positif, menjauh dari perilaku negatif, dan berkontribusi dalam menciptakan Jambi yang sehat, bugar, dan tangguh.
Langkah besar ini sangat penting untuk dilanjutkan melalui semangat olimpiade seorang Gubernur Jambi Al-Haris dengan kecerdasannya, bekerja keras membangun sebuah stadion sepak bola (Swarna Bumi) yang nantinya merupakan IKON olahraga kebanggan Provinsi Jambi. Tentunya ini akan berdampak sangat positif tidak hanya terhadap perkembangan anak-anak muda di Jambi dalam rangka menanggulangi kenakalan remaja untuk menjadikan Jambi yang sehat dan Bugar, agar terhindar dari perbuatan negative: seperti narkoba, genk motor, seks bebas, tetapi juga perekonomian Jambi akan tumbuh lebih cepat karena kontribusi dari industri olah raga dan ekosistemnya. Tentunya dengan adanya stadion Swarna Bumi tersebut akan menjadikan Pemuda pemudi masyarakat Jambi yang tangguh, sehat dan bugar menuju Jambi mantap yang paripurna.
Pembangunan Stadion Swarna Bumi di Jambi membawa dampak yang sangat positif, tidak hanya bagi perkembangan olahraga, tetapi juga bagi generasi muda. Dengan adanya fasilitas olahraga bertaraf nasional dan internasional ini, anak-anak muda Jambi kini memiliki ruang untuk menyalurkan energi dan kreativitas mereka secara positif. Hal ini diharapkan dapat membantu menanggulangi masalah kenakalan remaja, seperti narkoba, geng motor, dan seks bebas, sehingga tercipta generasi yang lebih sehat dan bugar.
Tidak hanya itu, keberadaan stadion ini juga akan berdampak signifikan terhadap perekonomian Jambi. Dengan berkembangnya industri olahraga, akan tercipta ekosistem yang mendukung berbagai sektor, mulai dari pariwisata, kuliner, hingga usaha kecil dan menengah (UKM). Event olahraga besar yang digelar di stadion ini akan menarik kunjungan wisatawan, atlet, dan penggemar olahraga dari berbagai daerah, yang pada akhirnya akan menggerakkan roda ekonomi lokal.
Ekosistem olahraga yang terbentuk di sekitar Stadion Swarna Bumi juga berpotensi membuka lapangan pekerjaan baru, mulai dari pelatih, atlet, pengelola fasilitas olahraga, hingga sektor jasa dan logistik yang terkait. Dengan demikian, pembangunan stadion ini tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi Jambi secara lebih cepat dan berkelanjutan.
Penulis merupakan Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Jambi
Discussion about this post