Oleh: Rafli Dwi Putra
Orang tua merupakan pendidikan pertama bagi seorang anak. Peran orang tua sangat berpengaruh terhadap anak, sebab dimulai dari awal anak tersebut dalam kandungan hingga ia lahir ke dunia orang tua memberikan pengetahuan dan contoh kepada anak, apa yang dilakukan orang tua dapat ditiru anaknya dengan. Oleh karena itu betapa pentingnya peran orang tua dalam membentuk kepribadian yang moralis dan agamis pada anaknya.
Moral dan agama adalah dua hal yang harus diterapkan dengan baik kepada setiap anak sejak usia dini, karena moral dan agama dapat menentukan masa depan anak. Adapun Contoh moral yang harus diajarkan adalah kerendahan hati, empati, integritas, disiplin, dan keberanian.
Anak bagaikan selembar kertas putih yang masih bersih. Dan apa yang kita ajarkan bagaikan tinta yang akan terpatri pada kertas putih yang masih polos. Maka dari itu, semenjak dini anak harus diajarkan hal hal yang baik menurut moral dan agama. Tentunya hal ini bertujuan untuk memberikan sang anak bekal saat menghadapi kehidupan di hari hari berikutnya hingga ia dewasa.
Selain dari orang tua tidak menutup kemungkinan kepribadian moralis dan agamis terhadap anak sendiri bisa ia dapatkan dari lingkungannya, baik dari sekolah maupun teman sejawatnya.
Ditambah lagi pada zaman sekarang sangat mudah sekali mendapatkan informasi melalui media sosial, akses media sosial yang luas juga membuat akses yang sangat mudah dalam membentuk kepribadian anak.
Sebagaimana di zaman sekarang banyak sekali terjadi peristiwa peristiwa yang dilakoni oleh remaja yang masih duduk di bangku sekolah, contohnya peristiwa aksi begal, geng motor, penyalahgunaan Narkoba dan masih banyak lagi.
Polda Jambi, dalam rilis akhir tahunnya mencatat terdapat 78,2 kasus kriminalitas pada tahun 2021 dan ada 74,4 kasus pada tahun 2022 terdapat penurunan sebanyak 4,9%. Selanjutnya untuk tindak pidana narkotika pada tahun 2022 terdapat penyelesaian sebanyak 99,73%.
Pada penghujung tahun 2022 Polresta Jambi juga meliris pengungkapan kasus tindak pidana berandal bermotor dengan jumlah 187 penindakan, di antaranya terdapat 109 orang di bawah umur dan 78 orang dewasa.
Peristiwa seperti ini merupakan contoh kenakalan remaja yang salah satunya disebabkan karena kurangnya peran orang tua yang signifikan dalam membentuk kepribadian seseorang anak. Akan tetapi, di balik banyaknya peristiwa peristiwa kenakalan remaja yang terjadi, masih banyak juga kegiatan kegiatan remaja yang bernilai positif, contohnya masih ada kegiatan remaja masjid, walaupun sebagian besar terjadi di perkampungan dan sangat minim sekali untuk wilayah kota.
Anak yang sudah terbiasa dididik dengan ajaran yang baik, kelak ketika sudah menjadi dewasa akan menjadi pribadi yang lurus, baik dan bijaksana, menanamkan nilai moral dan agama yang bagus, sehingga kecil kemungkinan anak menjadi orang yang buruk perangainya.
Sebagai penutup, orang tua harus selalu memantau setiap kegiatan anaknya. Jangan sampai anak tersebut terjerumus ke dalam lingkungan yang dapat merusak kepribadiannya, selalu memberikan support semua kegiatan yang bersifat positif dan selalu mencegah semua kegiatan yang bersifat negatif. Tidak ada kata terlambat, lebih baik mencegah daripada mengobati.
Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Discussion about this post