JAMBI, Aurduri.com – Polda Jambi konsisten menggelar kegiatan Jum’at Curhat, kali ini kegiatan tersebut dipimpin oleh Wadir Lantas Polda Jambi AKBP Mokhamad Lutfi pada Jumat, (31/03/23).
Bertempat di Kantor Ditlantas Polda Jambi, kegiatan Jum’at Curhat Polda Jambi ini mengundang para Transportir Angkutan Batubara.
Seperti biasa Jum’at Curhat ini dilaksanakan untuk mendengar aspirasi masyarakat, atau sebagai wadah untuk berdiskusi dengan masyarakat terkait pihak Kepolisian maupun situasi Kamtibmas di Wilayah Jambi.
“Sesuai arahan bapak Kapolri Jum’at Curhat ini kita laksanakan sebagai ruang untuk masyarakat menyampaikan keluh kesahnya kepada pihak Kepolisian agar bisa terus memberikan pelayanan yang lebih baik lagi,” ucap Wadirlantas Polda Jambi.
Pada kesempatan tersebut para peserta yang hadir, menyampaikan keluh kesahnya terkait penutupan operasi batu bara yang saat ini dilakukan oleh pemerintah.
“Pada prinsipnya kami hanya ingin membantu pemerintah, dalam meningkatkan perekonomian daerah tanpa mengganggu ketertiban masyarakat, atas nama para sopir meminta kepada Polri dan Pemprov Jambi untuk membuka kembali transportasi batubara, karena ada lebih kurang 8000 sopir batu bara yang membutuhkan pekerjaan apalagi menjelang lebaran. ” Ucap Saptoni selaku Ketua BPABB (Bersama Pengemudi Angkutan Batubara/red).
Menanggapi pertanyaan tersebut, Wadirlantas Polda Jambi menyebutkan alasan mengapa angkutan batubara saat ini masih sering di stop.
“Angkutan batubara ini susah untuk dikendalikan saat keluar dari mulut tambang, kami sudah berusaha mengatur angkutan batu bara dengan membatasi jumlah angkutan yang boleh beroperasi, namun masih juga ada yang bandel sehingga sering terjadi kemacetan dan viral dimedsos,” ungkpanya.
Selain itu juga disampaikan oleh peserta lainnya, bahwa dirinya memahami pihak kepolisian tidak akan mampu untuk mengawasi sepanjang jalan angkutan batubara, karena kemacetan ini disebabkan oknum sopir yang nakal mengambil jalur kanan.
“Masalah mobil ini terlalu banyak, masih banyak mobil angkutan batubara yang tidak menggunakan plat BH, harapan kami kepada pihak kepolisian jika memang tidak boleh angkutan batu bara menggunakan plat luar agar diterapkan.” Ucap bapak Kusman Ketua KS.BARA (Komunitas Sopir Batubara).
Wadirlantas Polda Jambi menjelaskan, bahwa permasalahan batubara ini bukan hanya menjadi tanggung jawab polisi untuk menjaga kamtibmas, tapi juga membutuhkan peran masyarakat untuk membantu menjaga situasi kamtibmas di Wilayah Provinsi Jambi ini.
“Terkait apa yang dikeluhkan oleh bapak-bapak sekalian tentunya akan kita tampung semuanya dan akan kita terus carikan solusinya. Untuk angkutan yang masih ada yang selain plat BH akan kami tilang, jika perlu kami kandangkan,” tegasnya.
Ditambahakan juga oleh AKBP Luthfi, saat ini ada 3 titik yang krusial yang sedang di perbaiki, itu semuanya sedang tahap pengaspalan yaitu di Desa Tenam sepanjang 900 meter, pada hari rabu kemaren kasat lantas menyampaikan kemungkinaan 5 hari lagi sudah bisa dibuka. [Humas Polda Jambi]
Discussion about this post