• Beranda
  • Disclaimer
  • Hak Jawab dan Koreksi Berita
  • Iklan
  • Karir
  • Kode Etik
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Tentang Kami
Jumat, Juni 27, 2025
Aurduri
  • Beranda
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Hukrim
  • Pemerintahan
  • Kabar TNI-Polri
  • Ekobis
  • Politik
  • Lifestyle & Hiburan
  • Opini
  • Olahraga
  • Advertorial
  • Beranda
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Hukrim
  • Pemerintahan
  • Kabar TNI-Polri
  • Ekobis
  • Politik
  • Lifestyle & Hiburan
  • Opini
  • Olahraga
  • Advertorial
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home Opini

Karangan Bunga Budaya Siapa?

by admin
29/07/2023
in Opini
0
Bahren Nurdin. [Foto: instagram Bahren Nurdin]

Bahren Nurdin. [Foto: instagram Bahren Nurdin]

PostTweetSendScan

Oleh: Bahren Nurdi

Beberapa waktu lalu saya melihat ada ratusan papan ucapan (karangan bunga) untuk ulang tahun salah satu kantor pemerintah yang berulang tahun. Tidak salah kalau kita bertanya, ini sebenarnya budaya siapa?

Baca juga

PC PMII Kota Jambi Deklarasi Mendukung Penuh Sahabat Jumawan untuk Calon Ketua PKC PMII Jambi

AEROX ALPHA “TURBO” jadi Motor Terbaik di Tahun Ini, Bukti Inovasi Yamaha yang Sukses Ciptakan Trend Setter Gaya Berkendara Baru

Tiga Juara Modifikasi Hadirkan Karya Perdana pada Motor Listrik Honda

Perkuat Akuntabilitas Profesi Akuntan, OJK Tekankan Pentingnya Pelaporan Keuangan yang Andal sebagai Bahan Baku Pengawasan

Dalam era modern ini, kita disuguhkan dengan berbagai budaya yang terus berubah seiring perkembangan zaman. Salah satu fenomena menarik yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat adalah budaya mengirimkan karangan bunga sebagai ucapan selamat dalam berbagai acara penting, seperti pernikahan, ulang tahun kantor, kelulusan, atau pencapaian akademik. Namun, patut dipertanyakan apakah budaya ini adalah bagian dari budaya Indonesia?

Budaya mengirim ucapan karangan bunga sesungguhnya tidak berasal dari budaya Indonesia, melainkan berasal dari budaya Barat, terutama dari Eropa dan Amerika Utara. Sejarah singkat budaya ini dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno di berbagai wilayah Eropa.

Pada awalnya, karangan bunga digunakan sebagai simbol penyampaian pesan secara diam-diam. Pada abad ke-19, di Inggris, bahasa bunga atau “floriography” menjadi populer, di mana setiap jenis bunga memiliki arti dan pesan tersendiri. Orang-orang menggunakan karangan bunga untuk menyampaikan perasaan atau maksud yang sulit diungkapkan secara langsung kepada orang yang mereka kagumi atau cintai.

Ketika melihat lebih dalam, kita akan menyadari bahwa budaya mengirimkan papan ucapan selamat dengan karangan bunga sebenarnya bukanlah asli dari Indonesia. Hal ini telah menjadi tren yang semakin meluas di beberapa dekade terakhir. Seiring dengan perkembangan teknologi dan pengaruh dari budaya luar, kita telah mengadopsi praktik ini dalam berbagai momen spesial.

Sebelum adanya tradisi mengirimkan karangan bunga, budaya kita lebih mengedepankan kekeluargaan dan keakraban. Ucapan selamat datang dalam berbagai acara penting disampaikan secara langsung kepada yang bersangkutan. Hal ini memungkinkan kita untuk benar-benar merasakan kebahagiaan dan kegembiraan secara bersama-sama, serta mempererat hubungan sosial di antara anggota masyarakat.

Namun, dengan maraknya budaya “ambil muka,” kita sering kali terjebak dalam upaya menunjukkan kehadiran dan eksistensi diri melalui karangan bunga yang mewah. Terkadang, hal ini justru mengaburkan makna sejati dari ucapan selamat itu sendiri.

Kita mengirimkan karangan bunga tanpa memberikan perhatian pada orang yang berulang tahun atau meraih kesuksesan akademik, bahkan saat yang bersangkutan tidak dapat hadir. Akibatnya, kehangatan kekeluargaan yang dulu pernah kita rasakan, semakin pudar dalam kesemrawutan tren sosial.

Penting untuk merefleksikan kembali manfaat dari budaya mengirimkan karangan bunga ini. Apakah hal ini masih relevan dengan nilai-nilai budaya Indonesia yang sejati? Apakah karangan bunga tersebut benar-benar memperkuat ikatan sosial dan kebersamaan di antara kita? Jika jawabannya negatif, maka sudah saatnya untuk berani mengakui bahwa budaya ini mungkin tidak sesuai dengan identitas budaya kita yang sebenarnya.

Sebagai sebuah bangsa yang kaya akan nilai-nilai kekeluargaan, mari kita berupaya menghidupkan kembali budaya asli kita yang lebih tulus dan dekat dengan hati. Ucapan selamat tidak selalu harus hadir dalam bentuk karangan bunga megah, namun bisa lebih berarti jika disampaikan dengan kehadiran langsung dan tatap muka.

Meluangkan waktu untuk mengucapkan selamat secara personal akan membuktikan bahwa kita sungguh peduli dan menghargai momen bahagia orang lain.

Memang, menghilangkan budaya “ambil muka” ini tidak akan mudah. Perubahan tidak pernah datang dengan sendirinya, tetapi harus dimulai dari kesadaran kita masing-masing. Mari kita bersama-sama merenungkan kembali akar budaya Indonesia yang sesungguhnya, yaitu budaya kekeluargaan. Melalui sikap tulus dan perhatian yang tulus terhadap sesama, kita dapat menciptakan lingkungan sosial yang lebih hangat dan akrab.

Akhirnya, dalam menghadapi perubahan zaman, marilah kita tidak melupakan akar budaya kita yang telah menjadi jati diri sebagai bangsa. Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan menghidupkan kembali nilai-nilai luhur dari budaya kekeluargaan yang sejati.

Dengan demikian, mari kita saling mendukung dan mempererat ikatan sosial secara tulus, bukan hanya dalam ucapan selamat, tetapi juga dalam tindakan nyata untuk menciptakan harmoni dalam masyarakat kita. Semoga.

Penulis adalah pengamat sosial dan kebijakan publik

Previous Post

Google dan Meta Blokir Konten Berita di Kanada, Ini Penjelasannya

Next Post

Mari Kunjungi dan Ramaikan Festival Gong Sitimang, 4-6 Agustus 2023 di Danau Sipin

Artikel terkait

Opini

Tanjung Jabung Timur: Di Ujung Timur Jambi, Harapan Itu Tetap Menyala

23/05/2025
Opini

Berebut Nahkoda Perahu PAN: Munculnya Sang Kuda Hitam ‘Bima Audia Pratama’

14/05/2025
Opini

Berebut Nahkoda Perahu PAN: Pertarungan ‘Sulpani vs Zilawati’

12/05/2025
Mahmud Marhaba.
Opini

Praktik Ilegal Pengisian BBM Solar di Jambi, Bukti Kebijakan Belum Tegas

26/12/2024
Opini

Menuju Pembangunan Pariwisata Jambi yang Berkelanjutan

16/11/2024
Opini

Indeks Daya Saing Daerah Provinsi Jambi Meningkat: Jalur Menuju Pertumbuhan Ekonomi Cepat dan Berkelanjutan

13/11/2024
Next Post
Flyer Festival Gong Sitimang. [Dok. Gong Sitimang]

Mari Kunjungi dan Ramaikan Festival Gong Sitimang, 4-6 Agustus 2023 di Danau Sipin

Ega Erlangga. [Dokumen Pribadi]

Panduan Belajar Bermain Gitar bagi Pemula

Sekda pada Rapat Terbuka Senat Universitas Jambi dalam Rangka Wisuda Ke-104 Program Doktor, Magister, Profesi, Sarjana dan Program Diploma Universitas Jambi Semester Genap Tahun Akademik 2022/2023, bertempat di Balairung Universitas Jambi Mendalo Muaro Jambi, Sabtu (29/07/2023). ([Diskominfo Provinsi Jambi/Agus Supriyanto]

Sekda: Pemprov Jambi Segera Hibahkan Tanah ke Unja

Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol. Mulia Prianto [Dok. Humas Polda Jambi]

Jelang Pemilu 2024, Kabid Humas Polda Jambi Imbau Warga Gunakan 'Cooling System'

Gubernur saat Pembukaan Festival Candi di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2023,  di Danau Gatal Desa Pematang Jering  Kab. Muaro Jambi, Minggu (30/07/2023). [Foto: Diskominfo/Novriansah]

Festival Candi Tahun 2023 Mengangkat Potensi Wisata dan Kuliner Khas Kabupaten Muaro Jambi

Discussion about this post

  • Bukti chat dari salah satu peserta. [sumber peserta PBAK]

    PBAK STAI An-Nadwah, Pengenalan Budaya Akademik atau Promosi Organisasi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 11 Pemuda JKS Sangat Menyayangkan Keputusan Maulana: Blue Print dan Cita-cita Kami Jambi Kota Seberang Bias Dianggap Sebelah Mato

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lapor Pak Bupati! Puluhan PSK Lokalisasi ‘Pucuk’ Jambi Buka Cafe di Pematang Lumut Betara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Biografi Ade Chandra: Pemimpin Lokal yang Tegas Berantas Praktik Ilegal di Jambi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Triwulan I Tahun 2023, Polda Jambi Selamatkan 404.410 Jiwa dari Penyalahgunaan Narkotika

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perusahaan Tambang Pemasok PLN Hancurkan Kehidupan Orang Rimba di Batanghari

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seorang Perempuan Ditemukan Tewas Tergantung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dirut PT MMJ Pengelola Pabrik PT PAL Sidomukti, Tuduhan Tidak Benar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kecam Aksi Anarkis, DPP Raden Melayu Jambi Desak Penegakan Hukum Tindak Tegas Pelaku Pengerusakan Kantor Gubernur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Martunis: PAN Wajib Mendorong Kadernya di Pilkada Bungo 2024

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

PT Erlangga Media Digital

Alamat Redaksi: Jl. RA Kartini RT 25 Talang Bakung, Paalmerah, Kota Jambi

CP: 085216010044

email: redaksiaurduri@gmail.com

  • Beranda
  • Disclaimer
  • Hak Jawab dan Koreksi Berita
  • Iklan
  • Karir
  • Kode Etik
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Tentang Kami

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Hukrim
  • Pemerintahan
  • Kabar TNI-Polri
  • Ekobis
  • Politik
  • Lifestyle & Hiburan
  • Opini
  • Olahraga
  • Advertorial